Minggu, 03 Maret 2013

KELOMPOK 4:
1. RAHMI NIKE ROSAHIN
2. RUSMALIANA
3. M. ZAINAL ABIDIN
4. LISA ARIANI


Rangkuman Hasil Diskusi Kelompok 1 Konsep Belajar Mengajar
Motivasi yang bagus diterapkan seorang guru agar siswa mau belajar sungguh-sungguh bukan hanya satu atau dua hari saja mereka termotivasi tetapi motivasi yang berkelanjutan agar tercipta anak didik yang bukan hanya pintar tetapi juga cerdas dan kreatif adalah motivasi yang diberikan seorang guru kepada siswa agar ia mencintai pelajarannya. Bukan malah membuat mereka menganggap pelajaran tersebut susah. Motivasi ini dapat diberikan oleh guru sebelum memulai pelajaran atau sebelum memasuki materi inti yang akan diberikan. Selain itu kita juga bisa memotivasi siswa dengan memberikan 'reward' atas pekerjaannya. Semua yang bertujuan memotivasi siswa itu bagus. Motivasi apapun yang diberikan kepada siswa pastinya akan memicu semangat akan belajar. Kalau soal memilih menerapkan motivasi apa yang bagus untuk siswanya itu banyak. Ada motivasi guru terhadap siswanya dengan cara memberikan sugesti atau keyakinan atau kemantapan hati untuk memulai pembelajaran. Ada juga memberikan sebuah pencerahan lewat ceramah yang dapat meyakinkan siswanya untuk semangat belajar.
Pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami, maksudnya adalah 'menggunakan' materi atau ilmu yang didapat itu untuk diterapkan dalam proses belajar dan pembelajaran sehingga dapat berguna bagi siswa itu sendiri.
Stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis' maksudnya adalah hubungan antara stimulus dan respon cenderung hal bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus, agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap.
Hal terpenting dari belajar adalah pengalaman yang diperoleh bukannya nilai dari belajar tersebut. Contoh konkretnya adalah mata kuliah keterampilan menulis pada semester 3 yang lalu. Selain mendapat nilai tapi juga mendapatkan pengalaman yg sangat berharga. karena mendapatkan pengalaman mengajar dalam kelas walaupun dengan waktu yang dibatasi. Paul Freire menyebutkan 2 model pendekatan yaitu pedagogy dan andragogy, model yang paling tepat menurut adalah model pendekatan andragogy, karena model ini menggunakan metode siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilotator saja.
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai oleh pendidik dan peserta didiknya. Jika adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar,kita dapat memberikan tugas untuk di rumah, atau seorang guru tersebut memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah.
Pendidikan seharusnya membangun kesadaran kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk tumbuhnya resistensi dan subversi terhadap sistem yang dominan. Resistensi diambil dari serapan bahasa inggris "Resistance" yang berarti "Ketahanan" atau "Kekebalan". Dan Subversi itu maksudnya gerakan dalam usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan yang sah diluar hukum undang-undang. Jadi, kalau subversi dalam pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam mengusahakan pendidikan itu. Teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Maksudnya itu masih berupa asumsi lain atau dugaan lain yang dianggap benar. Jadi, kemungkinan teori ini tidak mengutamakan proses yang dimaksudkan tersebut. semua teori itu benar hanya saja bagaimana cara kita menerapkannya dalam proses dan konsep belajar dan cara mengajar kita.
Pengertian   belajar menurut  pandangan   teori behavioris , menghubungkan  apa yang dihasilkan siswa  terhadap apa yang   diberikan guru. Karena  menurut teori ini yang lebih  penting adalah apa  yang diberikan guru (stimulis) dan apa yang dihasilkan siswa (respons) teori ini juga mengutamakn   pengukuran , sebab   pengukuran merupakan suatu hal yang penting  untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Peran seorang guru membuat berkonsentrasi dan bereaksi adalah tergantung metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tersebut. Karena siswa cenderung tertarik jika metode yang diberikan guru itu menarik.
Cara guru dalam melakukan pengulangan yang efektif terhadap siswa ialah dengan cara diberikan tugas, tugas tersebut ialah materi yang sudah disampaikan sebelumnya. hal tersebut dilakukan agar siswa diharapkan dapat mempelajari kembali pelajaran yang sudah diberikan.
Metode yang akan mempertinggi efesiensi belajar adalah metode andragogy karena metode tersebut mengharuskan peserta yang aktif dan guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan untuk kondisi menurut saya tergantung bagaimana cara kita sebagai guru agar membuat proses pembelajaran tersebut menjadi menyenangkan.
Bagi seorang penganut teori Gestalt, hakekat belajar adalah penemuan hubungan unsur-unsur di dalam ikatan keseluruhan. Maksud dari teori tersebut ialah suatu ilmu yg sling berkaitn satu sm lain dlm proses pembelajaran.
Ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental yaitu sikap dia ketika menerima pelajarn, sikap dia yg mulai tidak memperhatikan pelajaran dan sikap yang lainnya didlm kelas ketika dia mulai menolak secara halus mengenai proses pembelajarn merupakan ciri dari perubahan mental.
Menurut Thomdike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Dari definisi belajar tersebut maka menurut Thomdike perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud kongkrit atau tidak kongkrit. Berwujud kongrit itu wujud yang bisa di amati, contohnya : perilaku siswa di dalam kelas, kita dapat mengamatinya dari tingkah lakunya dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan berwujud tidak kongrit itu tidak bisa di amati, contohnya : perilaku siswa di luar sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar