1. RAHMI NIKE ROSAHIN
2. RUSMALIANA
3. M. ZAINAL ABIDIN
4. LISA ARIANI
Rangkuman Hasil Diskusi Kelompok 1 Konsep Belajar Mengajar
Motivasi
yang bagus diterapkan seorang guru agar siswa mau belajar sungguh-sungguh bukan
hanya satu atau dua
hari saja mereka termotivasi tetapi motivasi yang berkelanjutan agar tercipta
anak didik yang bukan hanya pintar tetapi juga cerdas dan kreatif adalah
motivasi yang diberikan seorang guru kepada siswa agar ia mencintai
pelajarannya. Bukan malah membuat mereka menganggap pelajaran tersebut susah.
Motivasi ini dapat diberikan oleh guru sebelum memulai pelajaran atau sebelum
memasuki materi inti yang akan diberikan. Selain itu kita juga bisa memotivasi
siswa dengan memberikan 'reward' atas pekerjaannya. Semua yang bertujuan
memotivasi siswa itu bagus. Motivasi apapun yang diberikan kepada siswa
pastinya akan memicu semangat akan belajar. Kalau soal memilih menerapkan
motivasi apa yang bagus untuk siswanya itu banyak. Ada motivasi guru terhadap
siswanya dengan cara memberikan sugesti atau keyakinan atau kemantapan hati
untuk memulai pembelajaran. Ada juga memberikan sebuah pencerahan lewat ceramah
yang dapat meyakinkan siswanya untuk semangat belajar.
Pemahaman tidak hanya sekedar tahu,
tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang
telah dipahami, maksudnya adalah 'menggunakan' materi atau ilmu yang didapat
itu untuk diterapkan dalam proses belajar dan pembelajaran sehingga dapat
berguna bagi siswa itu sendiri.
Stimulus tidak harus berhubungan
dengan kebutuhan atau pemuasan biologis' maksudnya adalah hubungan antara
stimulus dan respon cenderung hal bersifat sementara, oleh sebab itu dalam
kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus, agar
hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap.
Hal terpenting dari belajar adalah pengalaman
yang diperoleh bukannya nilai dari belajar tersebut. Contoh konkretnya adalah
mata kuliah keterampilan menulis pada semester 3 yang lalu. Selain mendapat
nilai tapi juga mendapatkan pengalaman yg sangat berharga. karena mendapatkan
pengalaman mengajar dalam kelas walaupun dengan waktu yang dibatasi. Paul
Freire menyebutkan 2 model pendekatan yaitu pedagogy dan andragogy, model yang
paling tepat menurut adalah model pendekatan andragogy, karena model ini
menggunakan metode siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru
hanya sebagai fasilotator saja.
Proses belajar mengajar merupakan
suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai oleh pendidik dan
peserta didiknya. Jika adanya keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar,kita
dapat memberikan tugas untuk di rumah, atau seorang guru tersebut memberikan
pelajaran tambahan di luar jam sekolah.
Pendidikan seharusnya membangun
kesadaran kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk tumbuhnya resistensi dan
subversi terhadap sistem yang dominan. Resistensi diambil dari serapan bahasa
inggris "Resistance" yang berarti "Ketahanan" atau
"Kekebalan". Dan Subversi itu maksudnya gerakan dalam usaha atau
rencana menjatuhkan kekuasaan yang sah diluar hukum undang-undang. Jadi, kalau
subversi dalam pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam
mengusahakan pendidikan itu. Teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu
proses belajar pun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua
siswa. Maksudnya itu masih berupa asumsi lain atau dugaan lain yang dianggap
benar. Jadi, kemungkinan teori ini tidak mengutamakan proses yang dimaksudkan
tersebut. semua teori itu benar hanya saja bagaimana cara kita menerapkannya
dalam proses dan konsep belajar dan cara mengajar kita.
Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioris , menghubungkan apa yang dihasilkan siswa terhadap apa yang diberikan guru. Karena menurut teori ini yang lebih penting adalah apa yang diberikan guru (stimulis) dan apa yang
dihasilkan siswa (respons) teori ini juga mengutamakn pengukuran , sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.
Peran seorang guru membuat berkonsentrasi dan bereaksi
adalah tergantung metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tersebut. Karena
siswa cenderung tertarik jika metode yang diberikan guru itu menarik.
Cara guru dalam melakukan pengulangan yang efektif
terhadap siswa ialah dengan cara diberikan tugas, tugas tersebut ialah materi yang
sudah disampaikan sebelumnya. hal tersebut dilakukan agar siswa diharapkan
dapat mempelajari kembali pelajaran yang sudah diberikan.
Metode yang akan mempertinggi efesiensi belajar adalah
metode andragogy karena metode tersebut mengharuskan peserta yang aktif dan
guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan untuk kondisi menurut saya tergantung
bagaimana cara kita sebagai guru agar membuat proses pembelajaran tersebut
menjadi menyenangkan.
Bagi seorang penganut teori Gestalt, hakekat belajar
adalah penemuan hubungan unsur-unsur di dalam ikatan keseluruhan. Maksud dari
teori tersebut ialah suatu ilmu yg sling berkaitn satu sm lain dlm proses
pembelajaran.
Ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan
mental yaitu sikap dia ketika menerima pelajarn, sikap dia yg mulai tidak
memperhatikan pelajaran dan sikap yang lainnya didlm kelas ketika dia mulai
menolak secara halus mengenai proses pembelajarn merupakan ciri dari perubahan
mental.
Menurut Thomdike, belajar adalah proses interaksi
antara stimulus dan respon. Dari definisi belajar tersebut maka menurut
Thomdike perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud
kongkrit atau tidak kongkrit. Berwujud kongrit itu wujud yang bisa di amati,
contohnya : perilaku siswa di dalam kelas, kita dapat mengamatinya dari tingkah
lakunya dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan berwujud
tidak kongrit itu tidak bisa di amati, contohnya : perilaku siswa di luar
sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar